Selasa, 18 Maret 2014

Munduk Waterfall

Sebenernya sih ini udah cerita yang basi banget kalo baru di posting sekarang, tapi berhubung gue super duper sangat sibuk to the max jadi blog ini agak tehambat keberadaannya. hehehe.

Oke, pada cerita kali ini, gue mau pamer perjalanan gue ke Air Terjun Munduk di Bali. Maklumlah ya, karna gue tinggal di Bali, jadi ceritain yang di Bali dulu.

Mungkin ditelinga kalian agak asing sama yang namanya Air Terjun Munduk, air terjun ini letaknya ada di Desa Munduk, Buleleng, Bali.
Untuk mencapai kesana kita bisa melalui beberapa jalur, tapi karna gue baru sekali kesana jadi cuma tau 1 jalur, dan katanya sih itu jalur terdekat menuju air terjun, jaraknya keitar 246 m. Turunnya sih gak capek ya coy, tapi pas baliknya... huah! gempor!! (tapi demi suatu pemandangan gak jadi masalah).
Dan begitu sampai di bawah, rasanya puas banget bisa sempatin waktu buat lancong kesana.

Air terjun ini sih emang gak besar dan tinggi banget kayak air terjun yang terkenal di dunia, tapi air terjun ini memiliki keunikan tersendiri loh guys. You know what? Air terjun Munduk ini mengandung sulfur, so katanya kalau kita sedang mengalami penyakit kulit terus mandi di air terjun ini bisa nyembuhin penyakit kulit yang sedang dialami. Tapi ya nggak sekali mandi terus sembuh, mungkin harus berulang kali dan disertai doa kepada Yang Maha Kuasa.

Entah gue yang deso atau emang bener, mandi di air terjun ini seger banget, airnya dingin, jernih, deras dan lokasinya juga berada di perbukitan kopi milik warga setempat. Tapi gausah khawatiw, tempatnya aman kok ;)
Karena lokasinya masih asli dan asri banget, jadi akomodasi yang tersedia emang cukup minim. Di dekat air terjun itu cuma ada 1 warung kecil, ya bisalah dibilang resto merakyat~ kan lumayan habis mandi, terus laper dan udah ada tempat beli makan disana :D
Lalu disana juga ada toilet yang sangat sederhana, ya seadanya banget sih emang, tapi disyukurin aja, mending masih ada, daripada nggak ada, terus bingung mau ganti baju dimana? ya gak? (iya aja dah).

Nah, sampe kelupaan deh info tentang parkirnya. Waktu itu gue parkirin motor di sebuah warung kecil di depan tangga menuju ke air terjun. Pemilik warung emang gak kasih harga parkir sih, tapi berhubung orangnya baik ya secara sukarela gue kasih Rp 10.000 buat parkir motor. Lalu sama pemilik warungm gue dipinjamkan tongkat kayu untuk membantu mendaki saat pulang nanti dari air terjun.

Mungkin ini aja sih yang bisa gue ceritain tentang Munduk Waterfall. Semoga aja bermanfaat ya buat kalian yang berniat dan berminat kesana :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar